TABLOIDSINARTANICOM, Jakarta --- Pengolahan tanah utamanya bertujuan untuk mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah dan tekstur tanah) yang dihendaki oleh tanaman. Dahulu banyak lahan gembur, akibat penggunaan pupuk kimia dan bahan pestisida lain yang tidak terkendali, ditengarai
Ya minyak ini dapat menjadi sumber vitamin A, vitamin D, serta asam lemak omega-3, seperti asam eikosapentanoik (EPA) dan asam dokosaheksanoik (DHA). Berikut ini merupakan manfaat minyak ikan kod. 1. Melindungi kesehatan mata anak. Minyak ikan kod kaya akan sumber vitamin A. Dalam satu sendok makan minyak ini terkandung 4080 mikrogram vitamin
Pengolahanminyak hati ikan dalam skala rumah tangga di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi umumnya masih pada tahap tradisional, dan hanya mampu menghasilkan minyak kasar yang berwarna merah kehitaman. yaitu lapisan dinding bagian dalam digunakan alumunium tebal 0,6-0,7 mm, rangka peti digunakan kayu ukuan 2,5 x 2,5 cm, lapisan
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Hiperkolesterolemia masih merupakan masalah kesehatan hingga kini karena berkaitan dengan timbulnya kelainan kardiovaskular dengan berbagai komplikasi. Kadar kolesterol tinggi yang dibawa oleh darah akan menumpuk pada pembuluh darah arteri yang mengakibatkan aterosklerosis. Bekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah dapat berakibat stroke atau serangan jantung. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega 3, 6 dan 9. Squalene mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan 2 kelompok tikus wistar tiap kelompok terdiri dari 5 ekor yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Induksi hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemberian makanan diet lemak tinggi selama 7 hari. Minyak hati ikan hiu botol diberikan secara sonde pada kelompok perlakuan dengan dosis 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dan pengukuran kadar kolesterol LDL dengan metode pemeriksaan CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan menunjukkan sebanyak 5 tikus mengalami penurunan, rerata penurunan sebesar 39,47mg/dl. Ada perbedaan yang signifikan p< pada perubahan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan. Pemberian minyak hati ikan hiu botol 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan minyak hati ikan hiu botol sebagai obat untuk penurun kolesterol LDL. Kata kunci minyak hati ikan hiu botol, kolesterol LDL, tikus hiperkolesterolemia Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 106 Pengaruh Pemberian Minyak Hati Ikan Hiu Botol Centrophorus atromarginatus Terhadap Kadar Kolesterol LDL Tikus Hiperkolesterolemia Siti Fatimah1 ,Muhammad Radifar2 ,Aurelia Arista3 1,2,3Program Studi D3 Analis Kesehatan, STIKES Guna Bangsa Yogyakarta, Indonesia corresponding author siti_fatimah ABSTRAK Hiperkolesterolemia masih merupakan masalah kesehatan hingga kini karena berkaitan dengan timbulnya kelainan kardiovaskular dengan berbagai komplikasi. Kadar kolesterol tinggi yang dibawa oleh darah akan menumpuk pada pembuluh darah arteri yang mengakibatkan aterosklerosis. Bekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah dapat berakibat stroke atau serangan jantung. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega 3, 6 dan 9. Squalene mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan 2 kelompok tikus wistar tiap kelompok terdiri dari 5 ekor yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Induksi hiperkolesterolemia dilakukan dengan pemberian makanan diet lemak tinggi selama 7 hari. Minyak hati ikan hiu botol diberikan secara sonde pada kelompok perlakuan dengan dosis 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dan pengukuran kadar kolesterol LDL dengan metode pemeriksaan CHOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan menunjukkan sebanyak 5 tikus mengalami penurunan, rerata penurunan sebesar 39,47mg/dl. Ada perbedaan yang signifikan p< pada perubahan kadar kolesterol LDL pada kelompok perlakuan. Pemberian minyak hati ikan hiu botol 108mg/200g BB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan minyak hati ikan hiu botol sebagai obat untuk penurun kolesterol LDL. Kata kunci minyak hati ikan hiu botol, kolesterol LDL, tikus hiperkolesterolemia 1. Pendahuluan Hiperkolesterolemia dan stres oksidatif masih merupakan masalah kesehatan hingga kini karena berkaitan dengan timbulnya kelainan kardiovaskular dengan berbagai komplikasi. Dislipidemia akan menyebabkan peningkatan dan aktivasi terhadap enzim NADH/NADPH oxidase, sehingga terjadi peningkatan produksi anion superoxide, yang merupakan salah satu radikal bebas penyebab stres oksidatif. Stres oksidatif dapat menimbulkan gangguan fungsi endotel, sehingga terjadi peningkatan molekul adesi seperti VCAM-1 yang akan mengawali proses aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan proses radang kronis dalam dinding pembuluh darah, yang menyebabkan berbagai komplikasi dan keluhan klinis Cai, 2010. Berdasarkan United States Preventive Service Task Force USPSTF membuktikan bahwa pemeriksaan profil lipid dapat mengidentifikasikan penduduk yang berisiko mengalami penyakit jantung koroner. Hasil pemeriksaan terhadap kadar kolesterol total berdasarkan Riskesdas 2013 menunjukkan proporsi penduduk ≥ 15 tahun dengan kadar kolesterol abnormal sebesar 35,9% Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan mulai dari pengobatan tradisional hingga modern, namun masyarakat Indonesia mulai melirik pengobatan tradisonal dengan alasan lebih murah dan memiliki efek samping yang lebih kecil, salah satunya dengan mengkonsumsi ikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi ikan bermanfaat bagi kesehatan dan penurunan resiko penyakit jantung koroner, diabetes, Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 107 kesehatan anak, ibu hamil, artritis, kanker dan lain-lain Larsen dkk, 2011; Patel dkk, 2010; Rosel dkk, 2009; Szymanski dkk, 2010. Ikan hiu botol Centrophorus atromarginatus berprospek baik sebagai penghasil minyak hati, ikan ini mudah ditangkap dan terdapat dalam jumlah relatif besar di perairan Indonesia, tingkat penangkapan hingga sekarang baru 39 % dari potensi lestarinya. Ikan hiu botol yang terdapat di perairan laut Indonesia memiliki panjang tubuh 1,5 meter dengan berat 50 kilogram dan kandungan minyak di dalam hatinya mencapai 85 %. Potensi dan produksi ikan hiu di Kabupaten Cilacap cukup tinggi namun pemanfaatan belum banyak dikembangkan Kurniawan dkk, 2009. Squalene yang terdapat pada ikan mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega yang sangat berguna untuk tubuh manusia sebagai suplemen penyakit jantung, tukak lambung, menambah stamina, dan kecerdasan otak Undjung, 2005. Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang farmasi dan dapat meningkatkan kemanfaatan minyak hati ikan hiu botol sebagai obat di Indonesia, sehingga minyak hati ikan hiu botol dapat dijadikan sebagai salah satu pengobatan alternatif sebagai antihiperkolesterol baik oleh masyarakat secara umum maupun oleh para peneliti untuk dilakukan pengkajian lebih lanjut agar didapatkan informasi secara ilmiah dan sebagai acuan penelitian selanjutnya. 2. Metode Alat timbangan analitik, kandang hewan percobaan, spuit 0,5 ml, spektrofotometer UV-Vis, kuvet, centrifuge, tabung mikrohematokrit, mikropipet 10-100 µl, tip warna kuning dan biru, kapas alkohol 70%, kapas kering, rak tabung, sonde, pengaduk, beker gelas. Bahan minyak hati ikan hiu botol, etanol 70%, reagen kolesterol LDL, reagen standar kolesterol. Hewan Percobaan tikus putih Rattus Novergicus, L. Jantan Galur Wistar sebanyak 10 ekor, umur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 150-200 gram yang diternak dan dijadikan hewan uji. Pengambilan Sampel minyak hati ikan hiu Sampel minyak ikan hiu botol dibeli di RT 02 RW 07 Tegalkamulyan Cilacap Jawa Tengah Pemberian minyak hati ikan hiu botol terhadap kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih Rattus Novergicus, L. Jantan Galur Wistar. Tikus ditimbang pada hari putih wistar diadaptasi selama 3 hari. Berat badan tikus ditimbang kembali pada hari ke-3 untuk menentukan kriteria hewan uji kriteria berat badan hewan uji 150-200 gram.Tikus putih wistar diberi pakan tinggi lemak selama 7 hari. Berat badan tikus ditimbang pada hari ke-10 dan hari ke-17 untuk menentukan dosis. Pengambilan darah tikus dilakukan pada hari ke-10 untuk mengetahui kadar kolesterol LDL pre test. Langkah selanjutnya tikus diberi minyak hati ikan hiu botol selama 14 dipuasakan selama 8-10 jam dan kemudian dilakukan pengambilan darah pada hari ke 24 untuk mengetahui kadar kolesterol LDL post test. Kelompok I sebagai kontrol tikus putih hiperkolestrolemia. Kelompok II yaitu tikus putih hiperkolesterolemia yang diberi minyak hati ikan hiu botol dosis108mg/200g BB/hari Pengambilan Spesimen Darah dan pemeriksaan kolesterol LDL Spesimen darah diambil pada vena tikus putih menggunakan tabung mikrokapiler melalui sinus orbitalis. Darah yang keluar ditampung. Darah didiamkan selama 15 Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 108 menit lalu disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm, maka akan didapatkan serum darah untuk diperiksa kadar kolesterol LDL dengan menggunakan metode CHOD-PAP menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm 3. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih wistar jantan, berumur 2-3 bulan. Tikus digunakan karena mempunyai kemiripan dengan manusia dalam hal fisiologis, anatomi, nutrisi, patologi dan metabolisme. Penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu melakukan adaptasi untuk menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar, pemberian diet tinggi kolesterol dan perlakuan dengan minyak hati ikan hiu botol Centrophorus atromarginatus. Minyak ikan merupakan komponen lemak yang terkandung dalam jaringan tubuh ikan yang telah diektraksi dalam bentuk minyak Estiasih, 2009. Informasi yang didapat dari nelayan Cilacap bahwa proses pengolahan minyak hati ikan hiu botol adalah ikan hiu botol dibelah kemudian diambil hatinya lalu dijemur di bawah sinar matahari. Saat dijemur, hati ikan hiu botol akan mencair menjadi minyak kemudian disaring dan di masukkan ke dalam botol. Selama proses adaptasi semua tikus diberi pakan standar dan aquades selama 2 hari. Tikus putih ditimbang lima kali, pada awal sebelum penelitian, setelah diadaptasi, setelah diberi pakan lemak tinggi, satu minggu setelah diberi perlakuan dengan minyak ikan dan sesudah perlakuan dengan minyak ikan. Berat badan yang diperoleh untuk menentukan dosis yang akan diberikan. Sebelum diambil darahnya semua tikus dipuasakan selama 8-12 jam, hal ini dilakukan karena kandungan gizi dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh tikus putih akan diserap kedalam aliran darah dan memberikan dampak langsung pada kadar lemak. Perubahan kadar kolesterol LDL tikus kedua kelompok sebelum dan sesudah pemberian minyak hati ikan hiu botol dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Perubahan kadar kolesterol LDL sebelum dan sesudah pemberian minyak hati ikan hiu botol kadar kolesterol LDL sebelum pemberian minyak hati ikan hiu botol dosis108mg/200g BB/hari kadar kolesterol LDL sesudah pemberian minyak hati ikan hiu botol dosis108mg/200g BB/hari Tabel 1 menunjukkan setelah pemberian minyak hati ikan hiu botol semua tikus kelompok kontrol K1, K2, K3, K4, dan K5 menunjukkan peningkatan kadar kolesterol LDL dan sebanyak 5 tikus kelompok perlakuan P1, P2, P3, P4, dan P5 mengalami penurunan kadar kolesterol LDL. Rerata kadar kolesterol LDL kedua kelompok sebelum dan sesudah pemberian dapat minyak hati ikan hiu botol dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Rata-rata Kadar Kolesterol LDL Sebelum dan Sesudah minyak hati ikan hiu botol selama 14 hari kadar kolesterol LDL mg/dl Copyright © 2018, Prosiding Seminar Nasional Vokasi Indonesia, Volume 1, e-ISSN 2654-6493 109 Pada kelompok perlakuan terdapat penurunan kadar kolesterol LDL yang signifikan p<0,05, sehingga dapat dikatakan minyak hati ikan hiu botol efektif menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus hiperkolesterolemia. Pemberian minyak hati ikan hiu botol ke tikus dengan cara disonde. Setelah dilakukan analisis mampu menurunkan kadar kolesterol LDL. Tabel 1 menunjukkan pada kelompok kontrol yang diberi pakan standar, sebanyak 5 tikus mengalami kenaikan kadar kolesterol LDL. Pada kelompok perlakuan minyak hati ikan hiu botol 5 tikus mengalami penurunan kadar kolesterol LDL. Hal ini disebabkan karena kandungan lemak pada pakan standar dan minyak hati ikan hiu botol lebih rendah daripada lemak pada sapi yang dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol LDL. Squalene yang terdapat pada minyak hati ikan hiu botol mampu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan meningkatkan kapasitas penyaringan hati. Mekanisme ini berasal dari kemampuannya untuk mengatur HMG Co-A reduktase, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan hati untuk menyaring kolesterol jahat. Minyak hati ikan hiu botol mengandung 90 % squalen, Vitamin A, dan Omega yang sangat berguna untuk tubuh manusia sebagai suplemen penyakit jantung, tukak lambung, menambah stamina, dan kecerdasan otak [7]. Berdasarkan Tabel 2 minyak hati ikan hiu botol secara efektif dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus hiperkolesterolemia. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan minyak hati ikan hiu botol Centrophorus atromarginatus sebagai obat untuk penurun kolesterol LDL. 4. Kesimpulan Pemberian minyak hati ikan hiu botol dosis dosis108mg/200g BB/hari selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL tikus hiperkolesterolemia. Ucapan Terima Kasih Peneliti mengucapkan terima kasih kepada RISTEK DIKTI atas dana yang telah diberikan untuk penelitian ini . Daftar Pustaka Cai H., Harrison 2000. Endothelial dysfunction in cardiovascular disease the role of oxidant stress. Circ Res.;840-844 Estiasih T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan penerapannya untuk pangan dan kesehatan. Graha ilmu. Yogyakarta 36 40 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Kurniawan, W., Nurfauzi, Y., dan Khalimi. 2009. Laporan Akhir Program IbM Meningkatkan Perolehan Kadar Vitamin A dan Squalene pada Home Industri Pengolahan Minyak Hati Ikan Hiu di Masyarakat Nelayan Cilacap†STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Larsen, R, Eilersten, and Elvevoll, 2011. Health benefits of marine foods and ingredients. Biotechnology Advaces. 29 pp 508â€518. Patel, JV, Tracey I, Hughes EA and Lip GY. 2010. Omega-3 plyunsturated acids and cardiovascular disease Notable ethnic of differences or unfulfilled promise?. Journal Thromb Haemost. 82095 –2104. Rosell M, Wesley AM, Rydin K, Klareskog L, and Alfredsson L. 2009. Dietary fish and fish oil and the risk of rheumatoid arthritis. 896-901. Szymanski KM, Wheeler DC, and Mucci LA. 2010. Fish consumption and prostate cancer risk a review and meta-analysis. Am J Clin Nutr.,92 1223-1233. Undjung D. 2005. Produksi Skualen Murni Secara Sinambung Menggunakan Kromatografi Kolom. Indo. J. Chem., 5 3, 251 – 254 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this cancer incidence varies 60-fold globally, which suggests the roles of lifestyle and dietary factors in its cause. To our knowledge, a comprehensive assessment of the association between fish consumption and prostate cancer incidence and mortality has not been reported. We conducted a meta-analysis of fish intake and prostate cancer by focusing on the incidence of prostate cancer and prostate cancer-specific mortality and included subgroup analyses based on race, fish type, method of fish preparation, and high-grade and high-stage cancer. We searched MEDLINE and EMBASE databases May 2009 for case-control and cohort studies that assessed fish intake and prostate cancer risk. Two authors independently assessed eligibility and extracted data. There was no association between fish consumption and a significant reduction in prostate cancer incidence [12 case-control studies n = 5777 cases and 9805 control subjects, odds ratio OR 95% CI and 12 cohort studies n = 445,820, relative risk RR 95% CI It was not possible to perform a meta-analysis for high-grade disease one case-control study, OR 95% CI locally advanced disease one cohort study, RR 95% CI or metastatic disease one cohort study, RR 95% CI There was an association between fish consumption and a significant 63% reduction in prostate cancer-specific mortality [4 cohort studies n = 49,661, RR 95% CI Our analyses provide no strong evidence of a protective association of fish consumption with prostate cancer incidence but showed a significant 63% reduction in prostate cancer-specific consumption of long chain omega-3 polyunsaturated acids PUFA is considered to protect against cardiovascular disease and promote longevity following a heart attack. Historically, research in this area was fuelled by compelling reports of the cardiovascular benefits of omega-3 PUFA in select populations and cultures. More recent studies, in wider populations, suggest discordant findings differences that are difficult to reconcile as the mechanism of action of omega-3 PUFA are poorly understood. As such, the use of this 'natural treatment' for cardiovascular disease is increasingly controversial, and potentially one of unfulfilled promise. To what extent does ethnicity influence the impact that omega-3 PUFA have on cardiovascular disease and its associated complications? We were interested to review the benefits of omega-3 PUFA in the management of cardiovascular risk amongst diverse ethnic groups. Using a systematic review of literature relating to omega-3 PUFA and cardiovascular disease, we found ethnicity to be a factor that accounts for inconsistency between studies. Some of the effects of omega-3 PUFA are limited to cultures with a very high omega-3 intake, and in turn, ethnicity moderates the efficiency with which PUFA are derived from the diet. Moreover, omega-3 PUFA are an important health care intervention in the current climate of globalization, where supplementation is likely to give protection to cultural groups undergoing dietary transition. Future epidemiological research into the efficacy of omega-3 PUFA in cardiovascular disease should consider the influence of of fish oil and oily fish has been reported to improve clinical symptoms in people who have rheumatoid arthritis. Whether the intake of oily fish and fish oil might also protect against the development of rheumatoid arthritis is not known. We investigated the association between intake of oily fish and fish oil supplements and the risk of rheumatoid arthritis in a population-based case-control study. The study comprised 1889 incident cases of rheumatoid arthritis and 2145 randomly selected controls recruited from a geographically defined area of Sweden during 1996-2005. Data on the consumption of oily fish and fish oil supplements 5 years preceding enrollment had been obtained through a questionnaire. We calculated odds ratios ORs for the development of rheumatoid arthritis, using logistic regression to adjust for age, residential area, body mass index, smoking, and alcohol consumption. Compared with subjects who never or seldom consumed oily fish, the OR for developing rheumatoid arthritis was 95% confidence interval = for subjects who consumed oily fish 1-7 times a week. The results did not change notably when stratifying the cases for rheumatoid factor or for antibodies to citrullinated peptide antigens. Similar results were seen for subjects consuming oily fish 1-3 times a month. Cases and controls did not differ in their consumption of fish oil supplements. Intake of oily fish was associated with a modestly decreased risk of developing rheumatoid evidence suggests that oxidant stress alters many functions of the endothelium, including modulation of vasomotor tone. Inactivation of nitric oxide NO. by superoxide and other reactive oxygen species ROS seems to occur in conditions such as hypertension, hypercholesterolemia, diabetes, and cigarette smoking. Loss of NO. associated with these traditional risk factors may in part explain why they predispose to atherosclerosis. Among many enzymatic systems that are capable of producing ROS, xanthine oxidase, NADH/NADPH oxidase, and uncoupled endothelial nitric oxide synthase have been extensively studied in vascular cells. As the role of these various enzyme sources of ROS become clear, it will perhaps be possible to use more specific therapies to prevent their production and ultimately correct endothelial Ikan Teknologi dan penerapannya untuk pangan dan kesehatan. Graha ilmuT EstiasihEstiasih T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan penerapannya untuk pangan dan kesehatan. Graha ilmu. Yogyakarta 36 40Laporan Akhir Program IbM Meningkatkan Perolehan Kadar Vitamin A dan Squalene pada Home Industri PengolahanW NurfauziY Dan KhalimiKementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta Kurniawan, W., Nurfauzi, Y., dan Khalimi. 2009. Laporan Akhir Program IbM Meningkatkan Perolehan Kadar Vitamin A dan Squalene pada Home Industri Pengolahan Minyak Hati Ikan Hiu di Masyarakat Nelayan Cilacap" STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Larsen, R, Eilersten, and Elvevoll, 2011. Health benefits of marine foods and ingredients. Biotechnology Advaces. 29 pp Skualen Murni Secara Sinambung Menggunakan Kromatografi KolomD UndjungUndjung D. 2005. Produksi Skualen Murni Secara Sinambung Menggunakan Kromatografi Kolom. Indo. J. Chem., 5 3, 251 -254
Langkah pertama dlm pengolahan minyak hati ikan yaitu a. kukus hati dlm rangsang sampai minyaknya keluar B. minyak yg diperoleh mesti dimurnikan di laboratorium C .hati ikan dicuci & diiris kecil kecil D .pisahkan minyak dr air dgn alat sentrifugal/Corong pemisah Jawaban c. hati ikan dicuci & diiris kecil-kecil Penjelasan maaf jikalau salah supaya menolong Baca Juga Kata Kata Mutiara Cinta Romantis Terbaru
Penyajian minyak hati ikan dilakukan dengan cara pemanasan sempurna. Pembuatan minyak hati dengan pemanasaran sempurna menghasilkan minyak hati ikan yang segar. Cara pemenasan dengan suhu tinggi dapat membuat minyak hati ikan tidak berbau dan hati ikan bermanfaat dalam mengatasi gangguan rematik, nyeri otot dan kaku pada persendian. Salah satu jenis ikan penghasil minyak hati yaitu Ikan Kod. Minyak hati ikan kod sudah digunakan oleh komunitas nelayan di Skotlandia, Islandia dan dataran Greenland sejak beberapa abad yang lebih lanjut materi tentang minyak hati ikan hiu pada
langkah pertama dalam pengolahan minyak hati ikan yaitu